Selasa, 09 September 2008

Guru dan Media Pembelajaran


  1. Sikap Beradaptasi di Kelas yang Menjadi Perhatian Guru

    Banyak cara yang dilakukan guru untuk menyajikan materi kepada siswa, ada yang sambil duduk di bangku guru, sambil menyandar pada meja guru, duduk menyamping di meja siswa, sambil berjalan bolak balik arak kiri dan kanan siswa, diam pada satu titik, berpangku tangan, tangan masuk kantong dan lain sebagainya. Hal ini boleh-beleh saja dilakukan, tetapi yang harus diperhatikan dalam penyampaian materi jangan sampai terganggunya konsentrasi siswa, melain yang harus dipikirkan adalah tebangunnya semangat dan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Untuk mencai hal tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru diantaranya:

    a. Memandang kesemua siswa
    Guru yang baik adalah guru yang dapat melihat semua siswa secara merata. Pandangan yang merata ini, tentu akan menumbuhkan semangat awal bagi siswa untuk terus mengikuti pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. Sebaliknya yang dilakukan guru, proses pembelajaran akan terganggu pula.
    Pada dasarnya memandang kesemuaan siswa adalah sebagai faktor kontrol bagi guru, apakah siswa tetap terfokus (memberikan perhatian) dalam pembelajaran tersebut. Bila kontrol ini terlepas, biasanya siswa akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan hal-hal lain seperti; (1) mengobrol dengan teman sebangku (di luar kontek materi pelajaran), (2) mengerjakan sesuatu (mengerjakan tugas lain, membaca buku lain, dan menggambar sesuatu diluar kontek), menguap, mengelamun dan lain sebagainya.
    Mengalamun yang dilakukan siswa, adalah suatu perbuatan yang sulit diketahui guru karena siswa tersebut duduk dengan manis, dan tetap memperhatikan kearah guru, dan tidak bergerak. Guru yang selalu memberikan pandangan kepada siswa, akan cepat mengetahuai mana sisiwa yang betul memperhatikan dan mana yang perhatiannya kosong.

    b. Menghadapi Siswa Bertanya
    Ada beberapa hal yang sering dilakukan guru secara tidak sengaja, atau merupakan suatu kebiasaan terhadap pertanyaan siswa sebagai berikut;
    1) kurang fokus perhatian guru untuk mendengarkan atau memperhatikan pertanyaan siswa, hingga mengakibatkan siswa terhenti untuk bertanya.
    2) Memotong atau tidak memberikan sepenuhnya kepada siswa untuk menyampaikan suatu masalah.
    3) Merendah pertanyaan siswa, “ Apakah kalian dapat memahami pertanyaan temanmu tadi”
    4) Mengabaikan pertanyaan siswa. “Guru tidak mencatat pertanyaan siswa, sehingga beberapa pertanyaan ditanyakan kembali pada siswa.

2 komentar:

Faried Wadjdi mengatakan...

Wah bagus sekali artikelnya., terima kasih pak

Wijaya kusumah mengatakan...

Tulian bapak sangat membantu saya dalam mengerjakan makalah kuliah, Terima kasih pak